Budaya Kerja pada Kemajuan Teknologi Informasi

๐Ÿ‘จ๐Ÿผ‍๐Ÿ’ป Budaya Kerja pada Kemajuan Teknologi Informasi ๐Ÿ‘ฉ๐Ÿผ‍๐Ÿ’ป


Halo semuanya! Perkenalkan, aku Shafwa! Pada kesempatan ini, aku mau menjelaskan sedikit tentang budaya kerja pada kemajuan teknologi informasi. Yuk disimak ^^!


Budaya kerja sendiri mempunyai arti seperangkat nilai-nilai dan karakteristik perilaku yang menggambarkan bagaimana hal-hal dilakukan dalam suatu organisasi. Budaya kerja pada bidang informasi disebut dengan budaya digital. Budaya digital dapat diartikan sebagai seperangkat nilai, praktik, dan harapan yang muncul mengenai cara orang bertindak dan berinteraksi dalam lingkungan kerja yang yang sarat dengan penggunaan teknologi informasi. Karakteristik budaya digital adalah fokus pada pelayanan, transparan, kolaboratif. Budaya kerja yang akan mengarahkan bagaimana setiap individu dalam suatu organisasi dapat berperilaku satu irama dengan tujuan dan strategi organisasi.

Menurut Boston Consulting Group (BCG), terdapat dua alasan pentingnya budaya kerja digital. Yaitu:

  • Pertama, organisasi berisiko mengalami kegagalan transformasi jika mengabaikan budaya kerja digital. Berdasarkan penelitian terhadap 40 organisasi yang melaksanakan digitalisasi, 36 organisasi yang fokus menerapkan budaya kerja digital memiliki kinerja yanng lebih baik dibandunng organisasi yang tidak menerapkan perubahan budaya kerja.
  • Kedua, Budaya kerja memberdayakan individu untuk berkinerja lebih cepat. Hal ini diraih karena budaya kerja digital memberikan kesempatan kepada setiap individu untuk melakukan penilaian dan keputusan dengan lebih cepat.

Ciri dominan dari budaya kerja digital adalah kinerja yang tinggi. Digitalisasi akan merubah proses bisnis, manajemen kinerja dan sistem informasi dalam lingkungan bekerja sehingga menumbuhkan keterlibatan dan mendorong perilaku dari setiap pegawai yang selanjutnya akan meningkatkan kinerja organisasi. Budaya kerja digital yang terinternalisasi dengan baik akan membuat seluruh pegawai terlibat aktif untuk mencapau target individu maupun organisasi.

Menurut BCG implementasikan budaya kerja digital dilaksanakan melalui tiga langkah, yaitu:

  • Menetapkan perubahan budaya kerja yang diperlukan. Pimpinan puncak dan top level management suatu organisasi memiliki peran sangat penting dan komitmen pimpinan puncak menjadi tempat bergantungnya keberhasilan perubahan budaya kerja. Pimpinan puncah harus dapat melakukan identifikasi karakteristik-karakteristik budaya kerja digital apa saja yang sesuai dan diperlukan untuk mencapai visi misi dan tujuan organisasi.
  • Membangun karakteristik kepemimpinan yang kuat pada setiap pegawai dan melibatkan pegawai. Pimpinan puncak dalam suatu organisasi harus menjadi agent of change yang berperan sebagai katalis utama atau pemicu terjadinya sebuah perubahan. Untuk membangun karakteristik pemimpin maka harus ditunjukkan oleh pimpinan puncak dan melibatkan seluruh sumber daya manusia dalam organisasi.
  • Menyelaraskan organisasi dengan budaya kerja yang baru. Budaya kerja digital sangat berbeda dengan budaya kerja tradisional.  Perbedaan budayanya sangat kontras karena pada budaya kerja tradisional seorang pimpinan akan bersifat pasif untuk menunggu informasi dari bawahannya sedangkan pada proses bisnis yang sudah terdigitaliasi bawahan maupun pimpinan dapat langsung aktif berkolaborasi untuk menyelesaikan pekerjaan melalui sistem aplikasi. Organisasi harus menyesuaikan proses bisnisnya agar budaya kerja digital dapat relevan dengan proses bisnis. Tanpa penyesuaian organisasi dengan budaya kerja digital maka hampir sulit untuk menanamkan perilaku baru dalam sebuah organisasi.


Sekian dari aku, semoga kalian bisa mengerti informasi yang aku berikan! Stay safe, healthy, and hydrated ๐Ÿ’—!

source: https://djpb.kemenkeu.go.id/kppn/solok/id/data-publikasi/artikel/2866-artikel.html


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tipe Data dalam Pemrograman

Kerja Sama yang Baik dalam Tim

Peringatan Maulid Nabi Muhammad 1443 H